dari landmark kota yang hilang hingga alun-alun di rembang petang


Selasa, 03 November 2009

Menolak (pemaksaan) Relokasi

Menolak (pemaksaan) Relokasi

Ide relokasi PKL alun-alun Kebumen, yang sejak awalnya telah mengandung dan mengundang kontroversi makin terkesan dipaksakan pelaksanaannya. Tak peduli, apakah proses atau tahapan pelaksanaan itu telah sesuai dengan aturan atau tidak. Para "pengagas" relokasi yang menyebut dirinya sebagai "tim relokasi" PKL ini pantas diragukan dasar legitimasinya. Dalam sinisme kaki-lima, "tim relokasi" ini pantas menyandang julukan sebagai "tim siluman" karena tidak ada dasar penetapan dalam pembentukannya. Begitu pula dalam melaksanakan ide-ide relokasinya itu, meskipun menyertakan lebih luas para pihak.
Meskipun begitu, "tim" ini mengaku telah mengadakan dialog dan pendekatan kepada PKL, sejak, paling tidak, setahun yang lalu. Setidaknya begitulah argumentasi mereka. Tetapi bagaimana sesungguhnya persuasi formalistik itu dilakukan?

Testimoni PKL Alun-Alun

Dalam catatan PKL sendiri, sejak digelar apa yang mereka sebut sebagai "RaKor" sejak awalnya; tak ada makna dialog. Pada sekitar bulan Juni 2009 y.l, memang ada "pertemuan" yang melibatkan para PKL Alun-Alun Kebumen di aula Dekopin Jl. Arumbinang. Tetapi dalam pertemuan itu hanya disosialisasikan "program relokasi" (baca: proyek penggusuran) PKL itu. Bahkan pada saat itu pula Tim-Relokasi mengumumkan akan kemungkinan adanya penggantian pedagang (PKL) makanan, dengan pedagang lainnya seperti pedagang kain, baju, sepatu-sandal; yang intinya pedagang non-makanan. Tetapi belakangan dikatakan bahwa saat itu hanya "wacana" saja. Di sebuah pertemuan berjudul "rakor" ternyata Tim-Relokasi bermain melempar wacana? Busyet..
Pernyatan yang paling diingat oleh PK sejak awal terkait penggusuran ini adalah "suka atau tidak suka" PKL harus pindah dari lokasi seputar alun-alun. Menyakitkan.
Alih-alih melakukan penataan ruang publik dan dengan berkedok kebijakan pemerintah, lalu secara sepihak melaksanakan relokasi (baca: menggusur) PKL di sana; tak urung pada akhirnya menuai perlawanan PKL itu sendiri. Mengapa demikian yang terjadi?

Gelar Audensi di Gedung Dewan

Dalam acara audensi dengan Tim-Relokasi yang difasilitasi DPRD di ruang sidang pleno, terungkap banyak bebarapa hal.
(bersambung)