dari landmark kota yang hilang hingga alun-alun di rembang petang


Selasa, 28 April 2009

no image

Hari Bumi di Panggung Teater

Sinopsis: Kegelìsahan seorang penduduk bumi bernama Mr.O yang gundah melihat perubahan-perubahan yang terjadi di tempatnya berpijak.
Bumi semakin tidak nyaman untuk dihuni. Kerusakan-kerusakan alam semakin menuju titik puncak. Sedangkan hasrat manusia umuk terus mengeksploitasinya tanpa batas juga sulit untuk dihentìkan.
Kegelisahan yang memuncak memunculkan sebuah ide gila di benaknya yakni, ingin melakukan eksodus besar-besaran menuju planet yang lain. Dengan haqapan di tempat itu dìa dan pengikutnya bisa mendapatkan tempat yang nyaman untuk mereka tempati. Pelaksanaan ide ini melibatkan beberapa negara di dunia. Namun ternyata rencana itu digagalkan oleh anaknya sendiri yang sekaligus asisten pribadinya.
_____

KEBUMEN - Pada hari Sabtu, 25 April 2009 di Sanggar Pramuka Kebumen, dipentaskan drama berjudul "Langit-Langit".
Naskah ditulis Putut AS ini dipentaskan oleh Sanggar Ilir dibawah garapan Hasbilah Rifa'i alias Ucox dibantu Bendol selaku Sutradara dan Asstrada.
Melìbatkan 9 pemain dan 9 kru dalam pementasan yang merupakan produksi ke 8 Teater Ilir.

Minggu, 12 April 2009

Pawai dalam Paskah

Pawai dalam Paskah

KEBUMEN. Hari Minggu (12/4) sìang itu menjadi tak seperti biasanya. Pada peringatan Paskah tahun ini dimeriahkan dengan pawai yang diikuti oleh ratusan jemaat kristen. Dimulai pada sekitar jam 15.00 siang itu, iring-iringan berangkat dari Gereja Krìsten Jawa di Jl. Pemuda, Panjer. Ada yang menarik di pawai siang itu, jika mau dilihat secara utuh, meskipun peristiwa begini memang jarang terjadi di kota ini. Tetapi dengan terselenggaranya pawai seperti ini, betapa nampak nyata terasa, semangat keberagaman di sebuah kota tercinta yang memiliki slogan "Kebumen Beriman" ini. Memaknai keimanan dalam sebuah partisipasi publik yang beragam, yang plural; kemeriahan yang bukan hanya dilakukan oleh kelompok keimanan tertentu saja.
Pawai ini menarik perhatian umum karena diperagakan "performance-art" penderitaan Yesus Kristus yang memanggul kayu salib. Pawai ini juga dimeriahkan oleh tampilan beberapa unit kesenian tradisi seperti ebeg, kotek lesung dan gamelan.
Tak urung banyak pula orang menyaksikan dari pinggir jalan. Lepas dari apakah makna Paskah yang diperingati itu dapat diterima umum atau tidak. Jumlah peserta pawai ditaksir sebanyak seribuan orang.